Insight

News

#minyakmentah#treding - PT. Midtou Aryacom Futures
Penurunan Harga Minyak Menimbulkan Fokus pada Rencana Produksi OPEC+ dan Lemahnya Permintaan

Harga minyak turun setelah turun hampir 5% pada hari Selasa karena kemungkinan meredanya kerusuhan politik di Libya yang mengalihkan fokus kembali ke kekhawatiran atas permintaan global dan rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi mulai Oktober.

Brent diperdagangkan mendekati $74 per barel dan West Texas Intermediate turun di bawah $70 untuk pertama kalinya sejak awal Januari. Seorang bankir sentral Libya mengatakan kesepakatan tampaknya akan segera terjadi untuk menyelesaikan pertikaian antara pemerintah yang bersaing di negara Afrika Utara yang dilanda pertikaian itu, yang dapat memacu dimulainya kembali produksi minyak.

Ada beberapa spekulasi bahwa kekacauan di Libya dapat memberi OPEC+ ruang untuk mengembalikan lebih banyak barel seperti yang direncanakan, tetapi resolusi kemungkinan akan mempersulit aliansi tersebut untuk meningkatkan produksi tanpa menekan harga. Kelompok tersebut sebelumnya mengatakan bahwa mereka dapat menghentikan sementara atau membatalkan kenaikan jika perlu.

Minyak kini telah menghapus semua keuntungan tahun ini karena kekhawatiran tentang prospek ekonomi di Tiongkok — importir minyak mentah terbesar di dunia — dan pasokan yang melimpah dari luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak. Sebagian dari penurunan pada hari Selasa mungkin disebabkan oleh para pedagang algoritmik yang semakin mengikuti tren bearish.

Brent untuk pengiriman November turun 0,4% menjadi $73,45 per barel pada pukul 8:40 pagi di Singapura. WTI untuk pengiriman Oktober turun 0,5% menjadi $70,01 per barel.

Sumber : Bloomberg

By Admin Midtou
on 2024-09-04